
Salah satu jenis Kopi Indonesia adalah Kopi Arabika Pegunungan Dieng Banjarnegara. Bagaimana sejarah, lingkungan kopi, pengolahan dan karakteristik kopinya? Mari simak Cerita Kopi Indonesia tentang Kopi Arabika Pegunungan Dieng Banjarnegara
Sejarah Kopi Arabika Pegunungan Dieng Banjarnegara
Kopi Jawa mulai dikenal dunia sejak abad ke 17. Saat itu Belanda memulai menanam biji kopi Jawa di tanah Jawa dan menjadikannya produsen penghasil kopi terbesar di dunia saat itu. Saat itu walaupun jenis-jenis Kopi sudah banyak tetapi kopi Jawa masih menjadi pilihan utama buat para petinggi Belanda. Kopi ini beraroma tipis rempah-rempah. Proses giling basah membuat kopi Jawa sangat berbeda dan menarik untuk dicicipi.
Tanaman Kopi di Kabupaten Banjarnegara sudah ditanam sejak jaman penjajahan Belanda, jenis kopi yang dikembangkan adalah kopi jenis robusta dan Arabika. Kopi ditanam sebagai tanaman sela ataupun dibudidayakan secara luas untuk mendapatkan keuntungan secara ekonomi. Saat itu sebagian besar masih dengan budidaya yang sederhana belum dilakukan pemangkasan untuk membentuk tajuk tanaman, sehingga sering disebut kopi tiung, karena ujung pohonnya harus ditarik ke bawah agar bisa dipanen. Kopi robusta ditemukan di 19 kecamatan kecuali di kecamatan Batur, sedangkan jenis Arabica hanya berkembang di 7 kecamatan yang memiliki ketinggian di atas 900 mdpl yaitu di kecamatan Wanayasa, Kalibening, Pejawaran, Pagentan, Batur, Karangkobar dan Pandanarum.
Lingkungan Kopi Arabika Pegunungan Dieng Banjarnegara
Pengembangan pertanaman kopi arabika yang menghasilkan Kopi Dieng berada di wilayah dataran tinggi bagian utara dengan ketinggian di atas 900 m dpl yang tersebar pada 68 desa dari 7 kecamatan di Kabupaten Banjarnegara yaitu di Kecamatan Karangkobar, Wanayasa, Pejawaran, Kalibening, Batur, Pagentan dan Pandanarum. Ketinggian wilayah dari setiap desa pada 7 (tujuh) kecamatan lokasi pertanaman kopi arabika penghasil Kopi Dieng Banjarnegara
Proses Produksi Kopi Arabika Pegunungan Dieng Banjarnegara
Proses budidaya Kopi Arabika Pegunungan Dieng Banjarnegara dilaksanakan berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) Budidaya Kopi Arabika yang disusun oleh MPIG-KAPDB. SOP Budidaya Kopi ini disusun berdasarkan Pedoman Budidaya Kopi Yang Baik (Good Agricultural Practices / GAP On Coffee) / Permentan Nomor : 49/Permentan/OT.140/4/ 2014, serta pengalaman petani kopi arabika Banjarnegara.Standar Operasional Prosedur (SOP) Budidaya Kopi Arabika Pegunungan Dieng Banjarnegara meliputi kegiatan sebagai berikut :
- Pemilihan Lokasi dan Persiapan Lahan
- Penanaman Pohon Pelindung
- Pembuatan Lubang Tanam
- Pembibitan, Penanaman
- Pemeliharaan Tanaman Belum Menghasilkan
- Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan.
Karakteristik Kopi Arabika Pegunungan Dieng Banjarnegara
Secara umum diketahui bahwa profil cita rasa Kopi Arabika Pegunungan Dieng Banjarnegara adalah sebagai berikut : bebas dari cacat cita rasa utama, rasa asam bersih dari tingkat sedang sampai tinggi, rasa pahit yang kurang atau sama sekali tidak terdeteksi, mutu dan intensitas aroma yang kuat, kadang dengan note rasa caramel, gula merah, dan fruity.
Sumber : Indikasi Geografis Kopi Indonesia